Kamis, 03 November 2011

Mensiasati Halaman Mungil Tetap Terlihat Cantik

Meski tak luas, taman mungil di depan atau di belakang rumah akan tampil semakin cantik bila dihiasi berbagai aksesoris unik dan menarik.

Hijaunya rumput, semak, perdu, dan pepohonan lain sudah barang tentu merupakan elemen utama pada sebuah taman. Selain elemen hijau tadi, kita juga bisa menambahkan elemen menarik lain di dalam taman kita, yang keduanya bisa saling mendukung dan selaras di dalam taman. Sebut saja lampu taman, bebatuan, patung, bangku taman, pot, dan banyak lagi. Di dunia pertamana atau lansekap, elemen pelengkap ini biasa disebut hard material atau aksesori taman.

Dari elemen tambahan atau aksesoris ini taman dapat dibuat lebih menarik lagi, yaitu dengan mempertimbangkan teknik pencahayaan, suara, bahkan aroma. Namanya juga aksesoris, sudah pasti akan menambah nilai keindahan, kan? Sama halnya seperti aksesoris untuk mendukung penampilan kita. Nah, jadi nilai estetisnya haruslah serasi, selarasa, dan membangun harmoni dengan konsep taman secara keseluruhan.

Selaras dan Harmonis
Elemen pendukung atau aksesoris taman yang umum disukai banyak orang antara lain lampu taman, batu-batuan, pot tanaman, bangku taman, gazebo, dan pergola. Disebut sebagai elemen pendukung, karena memang keberadaannya mendukung tanaman yang sudah ada.

Semua elemen ini akan tampak lebih cantik dan selaras dengan taman apabila dirancang dengan cermat. Jadi, jangan sampai antara konsep taman dengan aksesorisnya berdiri sendiri-sendiri.

Misalnya pada taman bergaya minimalis, lalu menghadirkan lampu taman bergaya Bali dan patung bergaya Eropa. Tentu saja tak akan selaras dan harmonis. Sebaiknya, elemen pendukung direncanakan bersamaan pada saat mendesain taman, sehingga konsep dasarnya dapat disesuaikan. Pada akhirnya, kesan selaras dan harmonis dapat terlihat.

Lampu taman yang sesuai dengan taman bergaya eksotis Bali akan serasi dan selaras dengan model lampu taman berbentuk gazebo kecil, dengan material batu ataupun kayu, dan atap dari sapu ijuk.

"Banyak sekali ragam jenis lampu taman, juga ukurannya. Silakan pilih yang sesuai dengan gaya taman di rumah," ujar Minto, pemilik kios batu, juga penjual aneka aksesoris taman di kawasan Kranggan, Bekasi.

Begitu pula dengan elemen batu. Kini banyak sekali jenis batu yang juga digunakan sebagai elemen estetika taman, bahkan dapat dijadikan sebagai elemen utama atau focal point dari keseluruhan penampilan taman.

Misalnya pada taman bergaya minimalis, yang akan terlihat harmonis dengan adanya kolam berdesain minimalis, dengan material batu alam candi atau andesit. Bahkan, air mancur minimalis terbuat dari batu alam yang sudah jadi pun kini sudah banyak dijual. Simple dan tidak memakan banyak tempat.

Selain pemilihan model desain dan material yang harus selaras dengan konsep taman, letaknya pun harus diperhatikan. Jangan sampai keberadaannya tidak ‘nyambung' dengan keberadaan taman. Apabila taman di rumah Anda bergaya minimalis, pemilihan tanaman hias seperti kamboja dan Agave akan terlihat serasi.

Apalagi dengan penambahan 3 buah batu koral besar yang disusun rapi di bawah pohon kamboja, bersanding dengan Agave. Makin cantik saja dengan tambahan teknik pencahayaan dari lampu sorot bergaya minimalis. Suasana taman akan makin berkesan dramatis dan keseluruhan elemen tadi pun akan terlihat saling mendukung dan harmonis.

Jenis & Harga
Setelah memilih desain taman, Anda dapat mulai mencari elemen pendukung lainnya. Yang paling penting tentu harus serasi, selaras, dan harmonis. Jadi, jangan ‘melenceng' jauh dari konsep taman pada awalnya.

Bila taman dibuat konsep bergaya Bali, mulailah berburu lampu-lampu taman bergaya Bali atau lampu tempel berbahan batu paras Jogja, serta batu-batu koral besar yang berkesan alami, serta ornamen patung dan relief bentuk hewan ataupun bunga kamboja, sehingga akan mempertegas nuansa Bali-nya.

Lampu taman gaya Bali ini biasanya dijual dengan harga Rp 100 ribu/unit, lampu tempel yang terbuat dari batu paras jogja harganya bisa mencapai Rp300.000/unit, sesuai dengan desain dan ukurannya.

Lampu sorot gaya minimalis dijual seharga Rp 50 - 300 ribu/unit, terutama untuk jenis yang tahan air dan dapat diletakan di dalam kolam hias. Ornamen patung dan relief khas taman gaya Bali harganya biasanya berkisar antara Rp 50 - 300 ribu, tergantung desain dan ukurannya juga. Pot tanaman yang terbuat dari tanah liat dijual dengan harga Rp 30 ribu, tapi ada juga yang mencapai Rp 300 ribu, bila desainnya dianggap sedang in.

Bangku taman pun sangat beragam jenis dan desainnya, untuk jenis standar terbuat dari besi tempah dan kayu dengan ukuran 1m seharga Rp 200.000, bahkan ada yang seharga sampai 1juta-an. Biasanya material bangku taman dipilih yang tahan cuaca, panas matahari dan hujan.

Batu alam sekarang ini jenisnya sudah sangat bervariasi. "Paling mahal masih jenis andesit, karena punya nilai plus, karena lebih awet dan kuat. Kesan alaminya juga lebih menonjol dibandingkan batu candi. Meski lebih mahal, tapi banyak diminati," ungkap Minto.

Perbedaan harga diantara dua macam batu alam inipun sedikit drastis. Batu alam candi ukuran 40cm x 20cm seharga Rp 80 ribu/m2, sedangkan batu andesit dengan ukuran yang sama dihargai Rp150 ribu/m2.

Batu andesit juga bermacam-macam jenisnya. Sementara batu jenis lainnya yang sering digunakan pada desain taman adalah batu koral, dengan berbagai ukuran. Harganya berkisar antara Rp 30 ribu/kantong, dan batu koral ukuran besar seharga Rp 10 ribu/buah.

Nah, kini silakan Anda berburu dan telisik terlebih dahulu jenis aksesoris taman yang sesuai dengan tema taman di rumah. Jangan sampai elemen pendukung taman malah aan menjadi elemen perusak taman yang sudah ada.

Namun ingat, selain menambah nilai estetis, ada baiknya elemen pendukung taman juga memiliki nilai fungsional. Sehingga taman akan memberikan fungsi maksimal bagi penghuni, atau siapapun yang menikmatinya.

Ngutip dari Tabloid Nova :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar