Kamis, 22 Desember 2011

G.A.L.A.U.

Dari awal nenek udah nawarin bunda orang kerja dirumah kita untuk meringankan beban bunda dalam mengurus rumah dan zammy, Mami juga dari dulu pas bunda hamil tua udah menyarankan begitu, tapi ntah knapa bunda selalu menolak dengan alasan gak ada yang musti di bantu di rumah mungil ini.

Sampe akhirnya bunda melahirkan dan zammy gede di tangan bunda sendiri, bunda tetap tidak terlalu tertarik untuk mengajak sesorang untuk membantu pekerjaan bunda sehari-hari. Walau kadang stress dan extra lelah bunda rasanya puas bisa membesarkan zammy dengan dan dalam pengawasan bunda sendiri.

Lagi pula setelah dapet tempat catering rumahan yang cocok, bunda merasa beban bunda makin berkurang. Tugas setrika bunda limpahkan pada Laundry kiloan. Berarti tugas bunda dirumah hanya beres2 Like; nyapu, nyupir, ngepel, jemur cucian dari Mesin cuci. Udah!

Tapi ternyata bunda salaaah....
Setelah zammy mulai bisa jalan sana-sini, rumah gak pernah beres! Sibuk bunda sibuk Zammy begitulah kira2. Jadi setiap pekerjaan bunda selalu zammy recoki dan berantakin lagi! Hhwaaaa..... bunda mau nangis aja rasanya T_T

Melihat perjuangan bunda yang selalu beresin rumah (sehari sampe 4-5 kali) Ayah mulai menyarankan yang pernah disarankan Nenek dan Mami dulu, apalagi baru-baru ini nenek nawarin lagi orang yang bisa bantu bunda. Duuhh... Bunda DILEMA!

Bunda sebenarnya bukan tidak mampu untuk menggaji, namun lebih ke privasi. Bunda sebenarnya agak risih bila ada orang lain yang bukan keluarga tinggal menetap di rumah kita, pernah bunda bilang sama ayah untuk dicarikan tenaga kerja yang part time, beres kerja trus pulang. tapi ternyata orang2 di kampung sini pada matre! Kerjanya dikit maunya banyak, bunda jadi males deh :(

Duuuh... Galau! Galau! Galau!!!

Tadi sore saat bunda itung2an ma ayah sepertinya ada baiknya bila kita mengajak orang itu kerumah ini untuk membantu bunda, dengan pertimbangan mengurangi biaya-biaya yang selama ini keluar untuk :
1. Catering/bulan Rp.600.000,-
2. Laundry/ bulan +/- Rp.300.000,-(setrika doang)
3. Penitipan Zammy (Uang masuk+SPP) Rp.700.000,-
4. Jajan karena catering bermasalah/ bulan +/- Rp. 200.000,-

Dengan adanya Assisten bunda, Mudah-mudahan aja semua pengeluaran itu berkurang. Ada yang masak. Ada yang beres2. Ada yang setrika dan ada yang jaga Zammy saat bunda pergi ke kampus sesekali nanti :)

Tapi yang bunda pertaruhkan adalah privasi bunda... Bunda bakalan gak bisa bentak2 ayah lagi di rumah. gak bisa ngedance suka-suka (kan Maaluuu), gak bisa nyanyi treak2 lagi dan banyak lagi... Apalagi kabar yang bunda dapet dari nenek, calon assisten bunda adalah seorang Janda anak 1!!! Glek!!! Ngeri2 sedep juga bunda kalo sesekali harus ninggalin ayah di rumah Hhahahaa ;D

Tapi... Apapun, bagaimanapun, siapapun bunda berharap yang baik2 aja. InsyaAllah, bila niat kita tulus dan baik, Allah SWT akan melindungi kita dari kecurangan dan kejahatan. Aaamiiin...



Bunda yang lagi
G.A.L.A.U

My Man :)

Isa Putra ku Tercinta :)

Dia lah Lelakiku, lelaki yang ku cintai dan mencintai ku. Dia tidak tampan, bukan pula lelaki kaya raya atau lelaki idaman setiap wanita. Dia hanya seorang lelaki biasa yang tak banyak bicara dan tak pandai merangkai kata.

Pertemuanku dengannya bisa dibilang tanpa kesengajaan sama sekali. Temannya yang saat itu menaruh hati padaku mengajakku bertandang kerumahnya untuk silaturrahmi. Kami bertemu dirumah itu, rumah yang kini jadi tempat tinggal ku juga saat sesekali kami pulang ke kota kecil itu.

Setelah pertemuan singkat itu, kami mulai berhubungan lewat SMS. Hingga akhirnya kami kembali bertemu setelah sekian lama tidak berjumpa. Saat aku datang ke kota besar ini, kota yang awalnya hanya menjadi tempat tujuan ku untuk menuntut ilmu. Kami bertemu di Fakultas Hukum, tempat kuliah kakakku yang saat itu telah memasuki semester akhir. Saat itu aku yang memintanya mengajakku berkeliling universitas yang lumayan luas itu, dia memperkenalkan fakultas ini dan itu, fakultasnya da fakultas favoritt disana. Aku hanya mengengguk dan lalu bertanya, "Kira-kira ida lulus gak ya disini?" Jawaban dia adalah "Ya kalo emang Jodoh pasti Lulus". Aku kaget, karena saat itu kami hanya berteman.

Dalam beberapa minggu aku berada di kota besar itu, beberapa kali kami bertemu lagi, berkeliling kota bersama, bahkan dia mengajakku ke pantai untuk pertama kali. Aku yang telah banyak makan asam garam dalam hal pacaran mulai merasa aneh denagn lelaki ini, dia benar-benar berbeda, bila lelaki yang pernah dekat denganku rata2 menggombal wanitanya dengan berbagai macam jurus dan cara, bahkan menipu agar mendapatkan simpati wanitanya, lelaki ini malah berkata amat sangat jujur dan apa adanya, penampilannya pun tak ada yang di lebih-lebihkan, dan yang paling meluluhkan hati adalah "Dia sama sekali tidak menyentuhku, walau hanya sekedar berpegangan tangan" seperti layaknya pasangan yang sedang pdkt. Dia berbeda. 

Semakin hari aku makin yakin dia adalah lelaki yang tepat untukku, aku pun menunggu saat-saat dia mengutarakan cintanya padaku, tapi ternyata dia benar berbeda, tanpa ungkapan dan tanpa deklarasi, hubungan kami berjalan seperti air, mengalir begitu saja mengikuti arus.
So beauty :)

Bulan demi bulan berlalu berganti Tahun demi tahun, banyak kisah dan cerita yang kami lewati berdua. Suka duka, senang sedih, marah, bertengkar, berdebat dan kadang selilih pendapat membuat hubungan emosi kami semakin mengikat. Kuat. Rasanya tak dapat terpisah lagi. Aku sangat mencintainya. namun sikapku malah bertolak belakang. Ntah mengapa aku pun tak paham. Sikap dan sifatku begitu jelek. Bahkan Jahat. Aku baru menyadarinya sekarang. Aku selalu menuntut, tapi tak pernah mau mendengarkan. Aku selalu melakukan segala hal yang ku suka, sedangkan dia tak pernah melarang apalagi memarahiku, berbanding terbalik dengan aku yang selalu mengintrogasi segala hal yang di lakukannya saat dia sedang tidak bersamaku, bahkan saat dia dikantor sekalipun.


Hubungan buruk itu terus berlanjut, Namun yang membuat ku semakin tak ingin kehilangannya adalah dia mampu bertahan bahkan berusaha mempertahankan hubungan yang tak lagi sehat itu, setiap hari ribut dan bertengkar karena sikap dan ke egoan ku. Aku yakin bila bukan di lelaki pilihanku, pasti sudah lama hubungan ini berakhir dengan bad ending. Dia sungguh lelaki biasa yang memiliki kesabaran luar biasa :')


Kesabarannya mendampingiku kini telah membuahkan hasil yang sangat berharga baginya,  setelah pernikahan kami pada tanggal 4 Agustus 2009 lalu, kami di karuniai seorang bayi laki-laki yang selalu membuatnya bangga kemanapun kakinya melangkah.
Bayi itu lahir dan dia memberi nama Zammy. Aku beri nama Khalif Alfatih. Kami gabungkan Khalif Zammy Alfatih. Zammy lahir setelah 7 bulan usia pernikahan kami. Kini, zammy lah yang mengisi hari-harinya. Zammy pula yang membayar semua kesabarannya selama 4 tahun menjalin hubungan denganku.





Kini, mereka lah Lelaki ku...
Lelaki yang kini mengisi hari-hari indah ku

Kini Cintaku tak lagi hanya pada Isa Putra ku Tercinta,
Namun  juga untuk Khalif Zammy Alfatih ku Terkasih....




For Beloved Husband, Isa Putra
I Love You Bang :)



Kisah Kehidupan...

Sekedar ingin mewanti-wanti zammy...

Nak, kelak saat zammy dewasa dan mencari pasangan hidup bunda minta tolong untuk tidak akan menjalin hubungan dengan anak dari seseorang yang terlahir dari ibu yang bertahun lahir 1988.

Memang agak merepotkan buat zammy, tapi ini adalah satu-satunya cara agar bunda tidak lagi ada kemungkinan akan berhubungan dengan teman yang sungguh amat sangat menyebalkan yang pernah bunda kenal seumur usia bunda :(

Adalah seorang KAWAN  sebutlah namanya mawar (tidak terlalu dekat), tapi entah bagaimana ceritanya kami (Bunda dan Dua orang Teman dekat Bunda) Sebutlah nama mereka Indah dan Rima, bisa jadi akrab dengan Mawar. Mawar seorang yang sebenarnya selalu ingin terlihat perfect dan hebat, dia selalu berusaha rendah hati dan rendah diri, namun entah mengapa bunda dan Rima merasa di setiap perkataan yang dia ucapkan sering kali terdengar seperti meninggikan diri sendiri dan malah merendahkan orang lain. Kami terus berteman dengannya dari hari ke hari hingga kami semakin akrab. Namun dalam keakraban itu,ada kejanggalan dalam hati bunda, ntah apa bunda pun belum mengerti. Hanya Indah yang benar-benar tulus berteman dengannya mungkin karena rumah tinggal mereka berdekatan satu sama lain, makin hari bunda dan  Rima semakin merasa risih dengan sifat dan sikap Mawar, mawar mulai tampak kasar bahkan kadang arogan, namun sebagai teman kami tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya Indah yang selalu mendukung setiap tinggah jahat yang Mawar perbuat. Indah terlalu polos dan lugu untuk membaca sifat orang lain.

Bulan demi bulan berlalu hingga berganti menjadi Semester...

Di sinilah bunda dan Rima semakin tak menyukai sikap Mawar. Kebetulan Semester itu kebetulan nilai mawar turun drastis. Menurun Drastis Dari nilai awal yang selalu dia bangga-banggakan. Dia mulai menyalahkan kami karena tidak penuh menolongnya berbuat curang, yaitu mengabseni-nya tiap kali dia berhalangan hadir, hingga membuatkan quiz-quiz bahkan ujian midtermnya tiap kali dia tidak dapat mengikuti ujian itu sendiri. Bunda dan Rima mulai gerah, kenapa kami yang disalahkan untuk urusan yang sebenarnya bukan urusan kami? Kami juga mahasiswa punya tugas dan persoalan masing-masing. Dan bukankah itu resikonya yang menjalani dua profesi sekaligus dalam masa kuliahnya?
Pada masa-masa seperti itu dia mulai mengadudomba kami dengan Indah, agar indah tak lagi berteman dengan kami. Awalnya bunda dan rima tak perduli, toh indah bukanlah anak kecil yang tak bisa menjaga dirinya sendiri. Hubungan kami mulai renggang, Mawar terlalu sering menykiti kami dengan cara menyindir dengan kata-kata dan kalimat-kallimat yang menyakitkan, padahal tak sekallipun kami menyakiti apalagi menyindirnya. Kami tetap menganggapnya kawan. Namun disisi lain, dia tetap ingin terlihat sebagai orang baik yang tetap ingin menolong walaupun dalam istilahnya dia telah dikhianati.

Saat ada penerimaan tenaga kerja ditempat dia bekerja dia mengajak bunda ikut serta, namun kabar itu bunda dapat dari Indah, Indah yang menyarankan bunda agar bertanya kepada mawar. Awalnya bunda fikir apa salahnya? Toh ini coba-coba dan hanya bertanya.

Namun diluar dugaan bunda, mawar malah sangat antusias mengajak bunda bergabung. Bundapun mulai semangat. Namun, ternyata Mawar punya maksud lain, di dalam kebutaan bunda akan lingkungan itu dia meninggalkan bunda sendiri. Dari awal sampai ketempat pendaftaran itu hingga akhirnya bunda pulang, tak sekalipun dia membantu bunda. Bahkan bunda bagai tak ada disana dibuatnya. Kecewa dan marah itu pasti, namun bunda menganggap dia udah kasi info aja itu udah cukup baik.

Kami masih berteman, namun semakin aneh...

Mawar mulai memamer-mamerkan segala hal yang dia miliki, dengan gaya khasnya yang selalu tetap merendah. Selalu, setiap saat. Segala macam hal di pamernya, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Yang paling lucu bagi bunda adalah saat mawar rela membuka jilbabnya di dalam kelas hanya demi memperlihatkan Anting (Kerabu) yang baru dibelinya... Hhahahaa... Sangat menggelikan.
Dia mulai memamerkan uangnya, dia pernah mengibas-ngibaskan uang di depan Rima dan Indah lalu menawarka pecahan Rp.50.000 pada mereka juga pada bunda. Terlihat sangat sombong. Namun bunda dan rima hanya tertawa. Tapi tidak Indah, indah sungguh terkesima dengan yang dilakukan mawar. Indah sangat salut pada mawar, Indah sama sekali tak berfikir bahwa mawar sedang memamerkan hartanya. Yang ada dalam fikiran indah adalah, alangkah bahagianya menjadi mawar, kaya raya dan baik hati setidaknya itu yang pernah indah utarakan pada bunda dan Rima. Namun rasa kagum Indah pada Mawar mendadak sirna saat Indah akhirnya tau bahwa cincin miliknya yang pernah di pinjam oleh mawar dengan alasan ingin melihat model ternyata malah di jual oleh mawar, padahal cincin itu adalah satu-satunya harta paling berharga yang pernah dimiliki indah dari uangnya sendiri. indah pun mulai sadar akan semua kepalsuan mawar selama ini, dan berhenti berteman dengan mawar sepenuhnya.

Semakin lama Bunda mulai merasa kasian pada mawar, kenapa bunda kasian??? karena mawar mulai terlihat seperti orang depresi, dia selalu ingin lebih dan lebih sedangkan kenyataan yang bunda lihat tidak seperti itu. Fakta yang bunda dapat adalah, Mawar hanya tinggal di sebuah bangunan yang tidak mirip rumah, lebih mirip sebuah ruko gantung. Orang tuanya hanya seorang PNS, ayahnya tidak punya pekerjaan tetap. Yang bunda tau mawar bekerja sekuat tenaga untuk bisa membiayai hidupnya sendiri. Disamping itu, mawar memiliki seorang kekasih yang selalu di biayainya. Ya, pacarnya selalu meminta mawar mengirimi pulsa bahkan uang pada pacarnya. Hal itu bunda ketahui saat dia tanpa sengaja melihat Ayah (dulu masih pacar bunda) membawakan bunda makan siang ke kost bunda. Tanpa sengaja dia berujar "iiihh...enak x jadi qe ya da, gak payah minta malah diantarin". Trus bunda bilang "emang qe gak pernah?" mulailah dia bercerita panjang lebar tentang sikap pacarnya yang selama hampir tiga tahun lebih sering meminta dari pada memberi. Bunda mulai benar-benar iba, ternyata yang selama ini dia pamer-pamerkan pada kami hanya ilusi semata, dia tak memiliki apapun seperti yang dia pamerkan selama ini, dia malah merasa iri pada semua yang bunda miliki.

Nasibnya masih saja malang, setelah hampir tiga tahun bertunangan, hingga detik bunda menulis blog ini belum ada kejelasan tentang pernikahan yang dulu pernah digadang-gadangkan bakal jadi pernikahan termegah se fakultas kami. Mungkin karena itu, hingga saat ini mawar sama sekali tak pernah menampakkan mukanya di rumah bunda untuk sekedar melihat zammy. Mungkin mawar ingat kelakuannya dulu yang suka pamer dan mengolok-olok bunda "kapan menyusulnya bertunangan" namun ternyata semua terpatahkan oleh pernikahan bunda yang ternyata lebih dulu dan tak ada pamer-pamer namun berjalan lancar apa adanya.

Setelah pernikahan bunda, kami benar-benar tak pernah berkomunikasi lagi dengan mawar, mawar hilang bak di telan bumi. Kadang sesekali kami jumpa saat pertukaran jam kuliah. tapi itupun terlihat mawar sering menghindar dari bunda. Mungkin terlalu berat mengucapkan Selamat Untuk Pernikahan bunda. Walau dia turut serta menyumbang dana untuk memberikan kado pada bunda, namun tetap saja, kehadirannya kerumah masih bunda tunggu, tapi hingga saat ini dia tak pernah datang.

Bunda fikir setelah dua tahun tak berjumpa, mawar tak ingat lagi pada bunda, namun ternyata bunda salah. Mawar bahkan berani tiba2 menelpon bunda untuk meminjam uang yang nominalnya jutaan! Bunda tak habis fikir, beeraninya seseorang yang lama tak ada kabar tiba2 meminta pinjaman uang. Itu bukan terjadi sekali, tapi berkali-kali. Yang membuat bunda semakin tak habis fikir adalah, setiap kali memulai pembicaraan mawar selalu pamer dulu, ini dan itu mulai dari A-Z semua tentang kekayaan dan karirnya, tapi ujung-ujungnya dia tak segan meminjam uang pada bunda. Aneh bukan? Bila dia memang kaya dan sukses, mengapa harus meminjam uang pada bunda yang cuma Ibu Rumah Tangga dan Mahasiswa yang tak lulus2 ini?

Oleh karena itu anakku, kelak saat zammy dewasa, Bunda mohon sedikit saja ketelitian zammy untuk tidak beruhubungan dengan anak dari seorang ibu yang lahir di bulan itu. Semua karena bunda trauma. Trauma di ganggu oleh orang yang sama sekali tak pernah bunda ganggu hidupnya...



With Protect As Mom
Bunda.




Selasa, 13 Desember 2011

Asli Curhat :)

Uda lama kali bunda pengen nulis ini, tapi bunda bingung ini curhat atau pamer? bunda takut sombong dan takabur dan ujung-ujungnya jatuh lagi. Makanya bunda gak berani cerita orang selain disini dan zammy :)
Karna bunda tengah amat sangat bahagiaa... :)

Nak, bunda berkali-kali ditertawakan dan di lecehkan krn kuliah bunda gak kelar-kelar (bunda tau itu).
Setiap kali ketemu temen dan sodara yang ditanyain adalah kuliah dan kuliah, bunda muak! Bunda malah pengen nanya balik, situ udah tamat kuliah punya apa? gaji berapa? tapi rasanya terlalu kasar dan arogan. Jadi bunda cuma senyum aja dan jawab nanti pasti selesai :)

Padahal nak, dalam hati bunda terdalam bunda pengen banget bilang gini :

Alhamdulillah, belum selesai kuliahpun aku punya penghasilan sendiri, aku tetap bisa merawat dan menikmati tumbuh kembang bayiku tanpa sedetikpun yang terlewatkan karna harus pergi kuliah atau bekerja. Aku punya penghasilan yang rata-rata diatas 5 juta perbulan tanpa harus berlelah-lelah bangun pagi ke kantor, tak perlu berkeringat kesana kemari di perintah atasan! atau harus merekrut orang agar bisnisku tetap jalan (seperti MLM). Tidak! Aku tak mengalami semua itu. aku murni hanya duduk manis dirumah, mengurusi anak suami dan diri sendiri dan Dollar terus mengalir ke rekeningku...


Tapi sayangnya bunda gak pernah punya keberanian untuk memamerkan itu semua, sia-sia karena mereka tidak akan pernah mengerti, (yang mereka mengerti adalah PNS dan PEGAWAI) yang punya uang, mereka tak akan pernah mengerti bahwa merea adalah tenaga kerja a.k.a pelayan masyarakat. Biarlah suatu hari nanti sebuah rumah megah dan mobil mewah milik kita sendiri yang menjelaskan tentang kehidupan bunda yang tak lulus-lulus kuliah ini dan biarlah meraka yang membandingkan sendiri apa yang bunda miliki dengan yang mereka (para sarjana muda) miliki.

Biarlah, intinya bunda bahagiaa... dan semoga abadi :) Amiiin...

Rabu, 07 Desember 2011

Usaha Ini...

Sekarang memang belum kelihatan...
Semoga suatu saat nanti hasil usaha ini yang membuat kita ADA
Agar tak lagi di cemooh, tak lagi dianggap TAK ADA...
Agar kita kuat di atas kaki kita sendiri
Bahkan untuk kita wariskan pada Bayi kita...

Untuk buktikan pada mereka
Bahwa SARJANA bukan ukuran kesejahteraan seseorang
Agar mereka mengerti...
Gelar bisa kita dapat kapanpun kita mau
Tapi tidak dengan ILMU

My Choise, My Way's :)

Mungkin ada yang bilang :
" Iss kasian ya cuma duduk dirumah jaga anak, urus suami"      
" Liatin tu, mahasiswa abadi"

Ya, terserah apa kata orang, prinsip manusia berbeda-beda, tugas kita sebagai manusia yang di karuniai akal, hati dan fikiran untuk bisa menghargai dan memahami Pilihan dan Jalan Hidup Orang lain :)

Yang aku lihat skarang :
Aku belum jelas ni, masih nyari-nyari "
Aku capek kerja seharian.. Bla... blaa..."
Wah gaji aku sekiaan, sekiaann..bla..blaa (kerja pigi pagi plng magreb)"
Aku juga belum siap, ntah kapan pun siap (Kuliah) pdhl singgle a.k.a. bebas!"
dan masih banyak hal lain yang dulu membuat aku berfikir "wah"... :) 


Tapi ternyata bener, aku memang menang satu langkah :)

Aku tak lagi mencari yang tak pasti "
Aku gak capek kerja seharian, cenderung santai dan happy"
Wah... gaji aku juga gak kalah ama gaji peg BUMN (Cuma liatin laptop skali-kali di kamar)"
Aku memang blm siap (kuliah) tp usia 50 thn pun bila hanya untuk Gelar, itu masih bs ku dapat"
dan masih banyak lagi hal-hal yang mungkin bagi sbagian orang bilang "Hah! Mana mungkin!!!" :)


Tumbuh Kembang Bayiku Triliyunan kali lebih berharga dari sebuah Gelar SARJANA
SARJANA digunakan untuk bekal mendapatkan RUPIAH. Kini penghasilan ku bahkan lebih dari harga seorang SARJANA bahkan GURU nya SARJANA??? Apa lagi yang ku kejar???
Betapa menyesalnya aku bila bayiku besar di tangan orang lain yang bukan darahnya. 
Bila kesempatan menjadi ibu diberikan Tuhan padaku hanya untuk satu kali ini, betapa beruntungnya aku meninggalkan bangku kuliah ku (sementara) demi hal yang mungkin tak akan kurasakan lagi seumur hidup. 

Intinya, jangan ganggu hidup ku lagi dengan pertanyaan yang sama. I HATE TO HEAR THAT.

Teruntuk tetua-tetua disekeliling ku :)

Mengerti-lah bahwa GELAR SARJANA itu bukan Jaminan Kesejahteraan Hidup Seseorang.
Mengerti-kah kalian PNS itu adalah BUDAK pemerintah? 
Mengerti-kah kalian akan kecanggihan Teknologi dan Informasi Saat ini? 
Mengerti-kah kalian bahwa ISTERI Zaman sekarang tak lagi di perbudak Suami?


DONT WORRY. I'LL BE HAPPY WITH MY CHOISE & MY WAYS :)
THANK YOU FOR WORRIED ME :)