Rabu, 12 Oktober 2011

Ulee Kareng, 12Okt2011
My Dear Khalif Zammy Alfatih…

            Satu tahun yang lalu, tepat  pada tanggal dan jam yang sama dengan saat bunda menulis catatan ini, bunda merintih menahan sakit, bahkan menangis dan hilang kesadaran. Ayah, nenek, ummita, Abuchik dan kak jian pun sangat panik dan khawatir pada hari itu. Ya, kami semua menanti kehadiran zammy ditengah-tengah kami.  Prosesnya tidak
selancar yang bunda harapkan, bunda harus menunggu 2 hari lebih 7jam untuk bisa masuk keruang Op dan  berjuang selama  1jam lebih menahan kesadaran demi melihat wajah zammy untuk pertama kali. Dan, ternyata bunda berhasil, walau hanya 5detik, tepat pukul 13.15 wib bunda melihat seorang bayi putih pucat dan bulat(sehat) keluar dari rahim bunda setelah sembilan bulan bunda rawat baik disana. Bundapun hilang…

Saat mata bunda kembali melihat cahaya, ada ayah disamping bunda, ayah cium kening bunda lamaaa… sangat lama lalu berucap dengan lembut dan bergetar (mungkin menahan haru) “Terimakasih Sayang”, lalu perawat dan ayah membawa bunda kembali ke kamar perawatan kita.

Tapi, maafkan bunda ya nak…
                                                                                                      
Untuk beberapa saat tak sedikitpun bahagia yang bunda rasakan saat melihat zammy, hanya berkali-kali bersyukur zammy tak lagi diperut bunda dan ternyata Allah SWT menciptakan zammy dengan kesempurnaan yang hebat. Bunda hanya menahan sakit dan berbaring tak berdaya saat melihat kotoran pertama zammy keluar dengan sukses, hanya melihat kebahagiaan ayah, nenek, ummita dan kak jian yang tertawa tiap kali tingkah konyol zammy  (nyemprot muka nenek dengan pipis) untuk pertama kali di dunia ini. Ya, Bunda Hanya melihat, tanpa senyum apalagi tawa, karna sakit yang bunda rasakan melebihi apapun yang pernah bunda alami.                                               

Mungkin semua merasakan itu, Bahagia malihat ketampanan zammy yang terlahir dengan kulit putih sempurna, hidung yang tegak dan bagus, telinga yang besar dan rapih, Mata yang bulat dan cerah, bibir yang merah dan tebal, dan jari-jari tangan dan kaki yang bagus dan panjang, sangat Laki-Laki. Terimakasih ya nak, membuat bunda tersenyum bangga walau tak merasa bahagia.     
                            
Bunda berharap penderitaan bunda berakhir setelah melahirkan zammy kedunia ini, tapi ternyata bunda salah, penderitaan bunda berlanjut saat susu bunda mulai membengkak dan bunda mulai demam tinggi, dokter bilang ini saatnya menyusui. Musibah, karna zammy tak lagi di samping bunda, nenek duluan bawa zammy pulang kerumah dengan argument ayah akan lebih tenang dan fokus merawat bunda di RS tanpa Zammy dan nenek bisa dengan tenang mengurus zammy dan Abuchik di rumah. Mulailah sakit demi sakit yang bunda terima selama 4 hari, memompa dan terus memompa ASI yang tetap membengkak dan mengalir membasahi dada bunda.  Tugas ayahpun bertambah, bolak-balik RS-Rumah yang jaraknya tidak dekat. Demi memberikan zammy ASI yang segar… Sungguh pengalaman yang takkan bunda dan ayah lupakan sepanjang usia…

Dan kini, Terimakasih ya nak…                                                                                                           
Yang bunda rasakan setiap saat hanya bahagia dan bahagia. Melihat, merasakan dan mengikuti  tiap tumbuh kembang zammy yang menakjubkan. Saat zammy mulai  tersenyum, tertawa, berbalik, merangkak dan mulai tertatih, selama itu pula hanya bahagia yang bunda rasakan plus rasa bangga tiap kali orang-orang berebut untuk bisa menyentuh, menggendong dan mencium pipi bersemu merah zammy, bangganya bunda memiliki laki-laki mungil yang ramah dan selalu tersenyum dan tertawa saat disapa mereka yang bahkan tak zammy maupun ayah bunda kenal. Zammy hanya tertawa, tersenyum dan bahagia tiap kali mereka menggoda zammy. Ya Rabbi… tak terkira rasa bangga dan bahagianya bunda pada zammy. Bunda makin bahagia dan bersyukur saat bunda sadar Doa bunda selama mengandung dikabulkan oleh-Nya, dulu saat bunda mengandung zammy tiap kali berdoa hanya memohon hal ini pada Allah SWT :
Ya Rabbi, hamba tak meminta banyak, hanya saja semoga bayi yang kukandung  terlahir dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun…                                                                          
Ya Rahman… hamba mohon jadikan bayi yang kukandung ini sebagai bayi yang ramah dan baik perangainya, tak menjerit bahkan histeris bila orang-orang yang bahkan tak pernah dilihatnya sekedar melihatnya atau ingin sekedar menyentuhnya.                

Doa kedua sangat berarti bagi bunda, dan doa ini merupakan awal dari kisah liku kehadiran zammy di dunia ini…                                                                                                                                      
Ini pengalaman bunda atas doa tersebut. Dulu, saat bunda dalam perjalanan dengan kendaraan umum, bunda shock dan terkejut saat melihat seorang bayi yang  bahkan bunda tak menyentuhnya, dia menangis histeris dan menjerit, seolah yang dia lihat adalah monster dan sembunyi dibalik ibunya, saat bunda Tanya mengapa? Ibunya hanya menjawab ringan “dia memang begini tiap melihat orang yang belum dikenal”. Sampai sebegitunyakah? Bunda berfikir, mungkin bunda yang salah, tapi ternyata disaat yang sama ada beberapa orang lagi yang ingin menggodanya, bunda berharap bayi itu ramah dan tidak menjerit histeris seperti saat dia melihat bunda tadi, tapi ternyata dia malah menangis histeris, menjerit, berteriak dan tersedu tak diam-diam hingga perjalanan kami sampai ditujuan (kira-kira 3jam), lelah, kesal, pusing karena  berisik dan ketakutan itu yang bunda rasa melihat bayi yang kebetulan duduk disebelah bunda bersama ibunya itu.                                                                                                                                         
Masih ada satu pengalaman tak mengenakkan lagi tentang bayi yang berperangai seperti ini, bila bayi yang dikendaraan umum tadi tak mengenali bunda sama sekali, yang ini bahkan keponakan bunda sendiri(keponakan ayah dan sepupu zammy) saat itu bunda berkunjung kerumah mami dan ternyata dia juga sedang dirumah mami karena dititpkan oleh ibunya karena repot mengurus dua bayi sendiri. Ayah dan bunda masuk dan menyapanya, tapi bukannya sambutan yang bunda dapat, dia malah berlari sambil menangis dan mencari orang yang dikenalinya, padahal bunda sudah sering berkomunikasi dengannya sebelum ini, lupakah dia pada kami? Tapi harus sebegitukah? Shock dan sedih karena ayah mulai menuduh dan menyalahkan bunda atas kejadian itu. Ayah bilang bunda membawa setan didalam tubuh bunda hingga anak sekecil itu bisa menangis melihat bunda. Tapi bukankah ayah juga sedang bersama bunda saat itu?         
                                                             
Bunda mulai tak menyukai bayi dan berharap tidak akan mengandung seorang bayi  jika keturunan ayah begini semua. Bunda mulai membanding kan bayi-bayi yang bunda jumpai dengan kak jian yang seumuran dengan bayi-bayi yang bunda jumpai tadi. Sangat jauh berbeda, kak jian ramah dan bersahabat pada setiap orang yang bahkan tak dikenalinya. Tapi mengapa hanya segelintir bayi yang berwatak ramah begini? Bunda mulai benar-benar takut untuk mengandung, takut bayi yang bunda kandung berwatak sama seperti itu, menyebalkan dan menakutkan. Bunda tak bisa memaklumi karena saat itu perbandingan bunda hanya kak jian yang ramah dan supel. Dan bunda belum pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki bayi sendiri (sekarang baru bisa maklum). Bunda sama sekali tak menyukai bayi kecuali kak jian. Kak jian bagaikan anak kandung bunda saat itu. Bunda mulai mengancam ayah tidak akan mengandung bila keturunan ayah begitu. Dan mulailah perdebatan antara ayah dan bunda tentang hal itu-itu saja. Semakin membuat bunda takut untuk mengandung. Tapi ternyata baru 7bulan setelah pernikahan ayah dan bunda, zammy hadir dirahim bunda, bunda sangat terpukul, kecewa dan ketakutan, takut kalau  zammy sama seperti mereka yang menyebalkan dan menakutkan. Mulailah hari-hari penderitaan pada Ayah. Ya, ayah terlalu menderita karena hampir setiap hari menghadapi bunda yang terus melawan kehadiran zammy, berteriak, membentak, memaki hingga melukai diri sendiri dan ayah yang sebenarnya sama sekali tidak bersalah. Ya, bunda bagai orang yang tak waras saat itu. Betapa beruntungnya bunda memiliki suami yang sabar dan tetap memahami apapun yang bunda lakukan terhadapnya. Bahkan ayah tak pernah lupa membuatkan bunda susu kehamilan untuk kesehatan zammy yang saat itu masih sangat muda dirahim bunda, ayah terlihat sangat bahagia, hampir setiap hari Ayah hanya mengelus dan mendengar degup jantung zammy didalam sana. Kebahagiaan dan kesabaran ayah meluluhkan hati bunda, makin hari bunda semakin mulai bersahabat dengan kondisi bunda yang mulai tak stabil karena hamil muda.  Bunda juga mulai merangkai nama dan melirik perlengkapan bayi di toko-toko online. Bunda mulai bersikap wajar dan normal lalu tidak lagi menyalahkan keadaan, bunda mulai melakukan kegiatan bunda sebagai mahasiswa tingkat akhir dan sebagai istri yang dilayani dengan istimewa oleh ayah,sangat indah…           
                                                                                                                                      
Hingga saat kehamilan bunda memasuki usia 7bulan bunda mengalami pendarahan, saat itu bunda sendiri. Ayah tengah berdinas keluar kota, bunda tetap tenang dan berharap tidak terjadi apa-apa. Setelah di cek ternyata ada kelainan dengan kandungan bunda, bukan zammy, tapi plasenta (sahabat zammy) letaknya tak sesuai posisi seharusnya. Bunda tetap berkeras untuk selesaikan tugas akhir bunda sebagai mahasiswa, agar bisa tenang saat mengurus zammy nanti.  Bunda tetap kekampus sendirian, naik turun tangga, hingga terjadi lagi pendarahan yang parah itu, dokterpun mulai tak bertoleransi. Bunda terpaksa bedrest dan menghentikan segala kegiatan fisik yang membahayakan keselamatan bunda dan zammy. Aktifitas tugas akhir bundapun terhenti (hingga saat ini).

Hingga tiba hari itu, hari yang bunda tulis diawal catatan ini…                                                                        
Satu tahun yang lalu zammy lahir dan mewarnai hari-hari bunda yang kadang indah kadang pahit karena masih terbelenggu dengan tugas akhir yang sering membuat bunda hilang kendali saat memikirkannya lagi.
Terimakasih zammy, karena kehadiran zammy membuat orang-orang disekitar bunda memaklumi pilihan dan jalan bunda. (Walau ada yang mencemooh, bunda tak perduli lagi) .            
Terimakasih Zammy, karena tidak menjadi sebagai anak yang menyebalkan dan menakutkan. Terimakasih karena selalu membawa tawa dan kesal dihari-hari bunda yang tak lagi bertujuan. Karena, tujuan bunda kini hanya menjadi ibu yang merawat, mendidik dan membesarkan zammy dengan tangan bunda sendiri, tanpa bantuan orang lain. Dan terus berusaha menjadi istri yang sempurna untuk ayah yang super sabar…                                                                          
Terimakasih Zammy, karena selalu membuat bunda tersenyum bangga dengan paras tampan yang selalu dihiasi dengan sifat ramah dan murah senyum pada semua.
Terimakasih Zammy, karena kehadiran zammy membuat ayah dan bunda tak pernah berfikir untuk berpisah.                                                                                                                            
Terimakasih karena mencerahkan kembali  suasana redup dan suram dalam hidup bunda. Terimakasih sayang…


TERIMAKASIH KHALIF ZAMMY ALFATIH-KU...    
                                                                                     
Dan hari ini, Selamat Ulang Tahun Khalif Zammy Alfatih milik ayah dan bunda…             
Semoga tetap menjadi Bayi yang berperangai baik, Ramah, Supel dan menyenagkan hingga kelak zammy dewasa nanti…                                                                                                              
Semoga zammy dilimpahkan kesehatan, keselamatan, kecerdasan dan rezeki Oleh Allah Ta’ala disepanjang usia zammy… Amiinn.                                                                                  
Semoga zammy tetap menjadi pembawa kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup orang-orang yang mencintai dan mengasihi zammy. Aamiinn…                                                                                         
Semoga zammy dilimpahkan segala kebaikan dan dihindarkan dari segala keburukan. Aamiinn… Semoga tiap tahun kita bisa merayakan hari lahir zammy dengan orang-orang terdekat kita, sepanjang usia ayah dan bunda masih disisi zammy… Aamiinn…                                                                                     
Dan Semoga keluarga kecil kita selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.                      Amin…Amiinn.. Aaamiiinn… Ya rabbal a’lamiiin…   
                                                      
Happy  Birthday My Dear lovely Bayi, moga saat zammy membaca catatan ini, bunda dan ayah masih ada disisi zammy, agar zammy tau betapa cinta kami pada mu nak… Betapa segala hal kami utamakan untukmu sayang, dan agar zammy tau kami selalu ada untuk zammy hingga kapanpun, Selamanyaa…

Happy First Birthday Khalif Zammy Alfatih…                                                                                
Ayah Bunda Always Loving you, forever... :)


                                                                                                            Much Hug’s n Kiss,
Bunda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar